Friday 29 July 2011

Surat Untuk Anakku

Anakku Amethyst
Anakku.... Hari ini bapak terima kabar nilai mu, sungguh menakjubkan
Teruslah belajar... sambil lantunkan do’a Gunakan nurani tuk bertindak dan bersikap Karna nurani tak pernah bohong.... tuk menopang kebaikan mu
Dan bila nurani diabaikan.. maka angka-angka itu tak akan berarti apa apa...
anakku... kita sedang berpijak dibumi yg mulai menua (bpkmu juga mulai tua.... :) ) kita sedang menapak pada benturan nilai-nilai yang makin menipiskan batas antara kebenaran dan kemungkaran...
pandanglah dunia dengan senyum nuranimu kepakkan sayap... tanpa abaikan nurani. petiklah hikmah dari setiap peristiwa.......
biar bumi tersenyum biar mentari melambai ramah biar jiwa terlelap dalam damai.....
anakku.... pejamkan mata barang sejenak, tanyakan pada hati tulusmu: ”adakah yang menangis hari ini karna ulahmu..?”
Adakah kita punya hak tuk membuatnya menangis..? Kenapa kita tak membuatnya tertawa..?
Tak perlu berharap imbalan dari setiap kebaikan..
Tak perlu menghitung laba dari setiap pengorbanan Karna dia akan lebih bermakna Ketika kita melupakan semuanya......
Tahukah kau yng membuatku bersyukur dan berbangga..? Bukan nilai bagusmu Bukan juara mu Bukan parasmu Tapi kemenanganmu dalam bertindak dan bersikap... atas nama nurani....
Ingat lah eyang MT.: Kau dinilai dari seberapa besar manfaatmu bagi org lain.....
Luv u 
daddy
20 june 2010

bumi tak makin membaik

Bumi tak makin membaik
bumi tak makin membaik
air tanah dan api... tak mau lagi berteman
karna manusia makin congkak dan pongah..
bumi tak makin ramah
air tanah dan api... tak mau lagi dipermainkan
karna manusia makin rakus ...

kini tinggallah manusia blingsatan
ketika sadar alam tak mau disuap..

otak bodohnya berulah...
sempat terpikir tuk menyuap Tuhan.. terlambat
merapi & mentawai sudah teriak
(Wiro/Okt 2010)

si tua meraih asa

Tua meraih asa
tak rentan oleh kebisingan dan murka alam ..
kau jalan terpatah patah.... 

merias jalan dengan darah amis memabukkan

lintang dan pelangi alam hanyalah hiasan waktu
yang tak mudah membuatmu senyum
karna didepan sana... 
sebuah asa menanti jawabmu..

(wiro/july '11)

kering

Tanah kering
Teman…
Kadang ada pesona yang tak terelakkan
Manakala mimpi tak lagi mimpi
Di persimpangan kau petikkan kembang warna warni..
Satu satu… mengering tanpa makna Berguguran ke lembah…
Bila senandung tak lagi merdu
dan senyummu hanya senyum
maka kembangmu mengering

Teman
Dipersimpangan kau berpacu dengan masa
dan mimpiku letih….

dalam nafas tersisa

nafas yang tersisa
Serpihan hati yang teriris
pundak melunglai lemah
nafas tersengal yang tak melantun
detik-detik itu tiba dipersemayam....
saat makna terabaikan
saat kilau teredupkan
saat... senyum hanya hiasan muka
Hanya pasrahku untuk-Mu
Tuhan penguasa kilau dan kelam
Dalam nafas tersisa.. kumohon senyum-Mu
(6 juli 2010)

cara membuat puisi

Rendra baca puisi
Puisi adalah untaian kata yang indah dan enak dibaca atau didengarkan. 
Ungkapan ungkapan dam puisi bisa bervariasi dalam mengekspresikan perasaan atau situasi. 
Banyak aliran dalam puisi ada yang abstract, simbolis, expressionist, hiperbola dan macam-macam. 
Berpuisi atau bersyair sebenarnya mudah, biarpun tidak semua orang mampu menguntai kata yang sesuai dengan perasaan atau situasi yang diinginkannya. 
Perbendaharaan kata sangatlah penting agar tepat mewakili situasi atau ekspresi. Kesalahan atau ketidak sesuaian pemilihan kata, akan mengakibatkan hilangnya keindahan dan juga bisa berakibat salah pemahaman bagi si pembaca maupun si pendengar.
Cobalah mulai dengan kata dan kalimat pendek tentang ungkapan perasaan terhadap situasi tertentu, dan rasakan apakah sudah enak dibaca atau belum. Mulai dari hal yang kecillah segala sesuatu menjadi besar.

Jangan lupa belajarlah bacaan dari tokoh-tokoh puisi seperti WS. Rendra,Chairil Anwar dan lain-lain.

Semoga sukses